Penghadiran Kembali Manusia Indonesia: Melihat Indonesia, Berkaca Dari Film Pacarku Anak Koruptor
Ditulis oleh Sukmono
Kenyataan bahwa indonesia adalah negara yang kaya, tetapi ada kemiskinan dan korupsi. Tentu hal ini tidak sejalan dengan semangat bangsa bahwa negara indonesia adalah negara kesejahteraan (Wellfare State) dan juga sebagai negara hukum (Reachs Staat).
Pertanyaan
klasik yang muncul antara lain mengapa masih ada yang miskin padahal negara
kaya, apa karena ada korupsi atau korupsi karena kemiskinan.? Apakah penegakan
hukumnya tidak optimal sehingga korupsi masih saja terjadi.? Berbagai fakta dan
pertanyaan itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling terkait dan
mempengaruhi. (bambang waluyo; Sinar grafika)
Manusia indonesia yang selama ini dipersipsikan oleh orang asing
atau bangsa indonesia sendiri, baik itu persepsi yang buruk maupun yang baik.
Persepsi ini muncul melalui keberadaan data-data sejarah dan terpelihara lewat
sastra-sastra daerah dan tradisi yang dianut oleh berbagai suku bangsa di
indonesia. Beberapa diantaranya adalah mistisme, sifat yang artistik, kurang
mampu berpikir hal yang sulit-sulit serta dorongan seks yang besar.
Media
telah menjadi sarana utama bagi kebanyakan dari kita untuk mengalami dan
belajar tentang berbagai aspek dunia disekitar kita. Bahkan, ketika kita tidak
belajar secara langsung dari media, kita belajar dari orang lain yang mungkin
memperoleh ide-ide tentang dunia dari media. (Idi Subandy Ibrahim dan Bachrudin
Ali Akhmad; Pustaka obor indonesia)
Ditengah
geliat moderenitas yang melatarinya, dalam film anti korupsi “Pacarku Anak Koruptor” menggambarkan ciri
masyarakat indonesia, dari enam ciri, empat yang sangat relevan untuk
menggambarkan manusia indonesia sebenarnya.
Tidak
saja mengalami regenerasi dalam hal usia-rata-rata di bawah 40 tahun-tetapi
telah pula bereproduksi di dalam keluarga. Dengan gaya prosa ia menggambarkan
situasi tersebut. Kegelapan makin sempurna. Kejahatan makin dahsyat dan
sistematis. Semua kekuatan hitam hampir bersatu padu untuk mengalahkan
kebaikan. Dulu korupsi biasanya dilakukan kaum laki-laki, sekarang perempuan.
Lalu bukan hanya laki-laki dan perempuan, anaknya pun terlibat. Anak, ibu,
bapak, melakukan kejahatan bersama-sama.
Di
awal-awal peerkenalan film “Pacarku Anak Koruptor”
menggunakan setting ruangan gelap seorang actor dalam film tersebut berdialog bernasehat
kepada jabang bayinya, dengan di sinari sedikit cahaya dari atas yang
memperlihatkan sosok seorang laki-laki tua. Sedang memberikan nasehat kepada
sang jabang bayinya.
Nasehat
sang koruptor yang di perankan oleh Ray Sahetapy sebagai (Marukh Bangetan), menjadi
impian seorang ayah buat sang anak kelak yang akan meneruskan usahanya dan
perilaku korupsi yang ia lakukan.
Sekelompok
Gank anak muda yang sedang berkumpul di sebuah gudang, menggambarkan perilaku
anak muda jaman sekarang. Disisi lain dalam sebuah ruangan kantor, sekelompok
anak muda tergabung dalam organisasi gerakan anti narkoba dan korupsi (GANK)
membahas tentang aksi mereka memberantas narkoba dan korupsi. Gank Cepak Ngehe,
Gank yang identik dengan pergaulan anak muda, berpenampilan rock, bergaya
metal. Menggambarkan relitas anak muda indonesia sekarang. Yang gemar
berkumpul, pesta narkoba, dan mimum-minum. Perilaku aksi anak muda yang lainnya
digambarkan dengan balapan liar, hidup mewah, hura-hura, dan kehidupan malam.
Film
yang merupakan garapan produksi SSS Picturs ini disutradarai oleh Sys NS, Film
drama “pacar ku anak koruptor” bercerita
tentang kisah cinta antara Sayanda yang merupakan seorang aktifis muda dengan
Gerhana yang ayahnya seorang koruptor.
Kisah
cinta mereka mengalami masalah ideologi. Sayanda yang sangat mencintai Gerhana
harus rela memasukkan ayah Gerhana kedalam jeruji besi. Sementara itu, serhana
setuju dengan keinginan dari sayanda yang pastinya melakukan itu kerena ayah
Gerhana melakukan kesalahan. Di tengah ancaman yang dilakukan oleh pihak ayah
Gerhana.
Film
yang menampilkan perjalanan cinta yang berbau masalah dari pasangan Sayanda
dengan Gerhana. Dimana masalah itu timbul, disaat ternyata ayah Gerhana
merupakan seorang koruptor. Demi membela kebenaran, Sayanda menjebloskan ayah
Gerhana kedalam penjara. Tentunya Gerhana sulit menerimanya, namun ia harus
menerimanya.
Dari
judul film “Pacarku Anak Koruptor” Penonton
berfikir bahwa didalam cerita film tersebut akan lebih banyak di bahas tentang
kasus-kasus koruptor para pejabat negara, didalam film ini penciptaan kembali
sosok manusia indonesia kedalam film sangat terlihat jelas, melalui gaya-gaya
yang di hadirkan dan simbol simbol yang dimunculkan.
Pertama, munafik atau
hipokrit. Kecenderungan ini berakar pada sistem kolonial dan feodal masa
lalu yang menebas inisiatif rakyat. Apa yang menjadi kegelisahan, keinginan,
hingga ide atau uneg-uneg perasaan dan kehendak menjadi cenderung disembunyikan
ketimbang diutarakan. Dampak buruk yang merugikan diri sendiri bila berpendapat
secara jujur membuat masyarakat kerap berpura-pura: lain di muka, lain pula di
belakang.
Kedua, segan dan enggan
bertanggung jawab. Manusia Indonesia acap berkilah dengan ucapan “Bukan
saya”. Hierarki dalam tatanan organisasional ialah lingkungan produktif yang
melahirkan sikap ini. Jika seorang kepala lembaga mengetahui usahanya kolaps,
ia tidak merasa bertanggung jawab, alih-alih berkata “Bukan saya” dan
melimpahkan kesalahannya pada pihak lain di bawahnya.
Ketiga, sikap dan perilaku
feodal. Masa penjajahan boleh jadi sudah berakhir di bumi nusantara
beberapa dekade lalu. Tetapi bibit yang tersebar dan disisakan berkecambah
dalam rupa tindak-tanduk feodal baru, yang kala itu dicatat Lubis sebagai
slogan “Asal Bapak Senang” (ABS). Sudah penguasa tak mudah menerima kritik,
pihak lain juga kelu dan kaku untuk melontarkan sanggahan.
Keempat, berwatak lemah.
Karakteristik ini sulit dibantah; ia melekat erat pada manusia Indonesia. Di
samping ketiga ciri sebelumnya, masyarakat kita mudah menyurutkan keyakinan
ketimbang mempertahankannya, dan melepas sebuah prinsip pandangan/nilai hidup
supaya dapat bertahan. Selain pelacuran intelektual, sikap ABS ialah contohnya.
Menonton film karya Sys NS mengingatkan kembali akan
catatan-catatan Mochtar Lubis pada masa silam. Kedua karya ini terpisah empat
dekade lebih. Selama itu, manusia Indonesia ternyata tidak banyak berubah.
Manusia indonesia sekarang itu tidak
hemat, dia bukan “economic animal”. Dia cenderung boros. Dia senang berpakaian
bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia indonesia ini
menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai
barang buatan luar negeri, main golf singkatnya segala apa yang serba mahal.
Tergambarkan semua pada film “Pacarku
Anak Koruptor”
Tentang Penulis
Nama: Sukmono, lahir di Ujung Pandang 04 JULI 1992, Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta, Mantan Jurnalis tvone Biro Makassar, dan sekarang aktif dalam dunia perfileman. Karya film yang telah di buat: film fiksi yang berjudul "Frame" Produksi 2014 , "Bingkai Masalalu" dan "Janji" Produksi 2015 serta beberapa film dokumenter yang berjudul: "kalaborang" film dokumenter drama Produksi 2014. "Dwarfism", Film Dokumenter Produksi 2015, serta "Harta Karung", Film Dokumenter Produksi 2017.
Tentang Penulis
Nama: Sukmono, lahir di Ujung Pandang 04 JULI 1992, Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta, Mantan Jurnalis tvone Biro Makassar, dan sekarang aktif dalam dunia perfileman. Karya film yang telah di buat: film fiksi yang berjudul "Frame" Produksi 2014 , "Bingkai Masalalu" dan "Janji" Produksi 2015 serta beberapa film dokumenter yang berjudul: "kalaborang" film dokumenter drama Produksi 2014. "Dwarfism", Film Dokumenter Produksi 2015, serta "Harta Karung", Film Dokumenter Produksi 2017.
0 komentar: